Senin, 21 April 2014

ISTILAH-ISTILAH DI DUNIA PERBISAN

pernakah anda naik bus.setelah ditengah perjalan sang kernet bilang kepada sopirnya"kiri kosong.blooooong".Atau saat berhenti menurunkan penumpang.kondektur membuka pintu ,tanpa sepengetahuan kondektur.sopir menjalankan bus nya,kondektur teriak"sek-sek barang alus turun".Apa kalian tau artinya?.kalau kalain belum tau.berikut ini beberapa istilah yang sering diucapkan oleh kru bis

AC Kandang Doro: Sebutan untuk AC merek Thermo King model lama, biasanya berbentuk kotak seperti kandang merpati

AKAP: Antar kota Antar Provinsi

AKDP: Antar Kota Dalam Provinsi

Airsus: Peredam kejut yang menggunakan teknologi balon udara; Air Suspension

Anggur: Penumpang yang sudah tua (kakek/nenek)

Arisan: Ongkos

ATB: AC Tarif Biasa

Alus: Penumpang gadis/cewek

Batangan: Bis yang biasa dan hanya dikemudikan oleh sopir tertentu; pegangan

BDB: Bebas Dari Biaya; Bonus tiket, 10 tiket gratis 1 tiket

Bleyer: Main-main gas

Blong: Mendahului kendaraan yg di depannya; take over; Ngeblong

Bocor Halus: kebocoran pada ban yang tidak signifikan dan ban masih bisa digunakan untuk jarak tertentu, ban tidak langsung kempes

Bola Tanggung: menyalip pada saat ada kendaraan dari lawan arah dan hampir kres; Nyangkut; Stik Tipis

Boncos: Penumpang sedikit sehingga tidak mencapai target setoran Brik/brake: exhaust brake

Buka Jalur: Melewati jalur arus yang berlawanan pada saat kosong karena terjebak macet

Boemel: Bis tanpa AC, umumnya konfigurasi kursi 2-3 di kanan, sama aja bis Ekonomi

Bus Cepat/Bus Malam: bis yang umumnya menempuh perjalanan jarak jauh (antar-provinsi) dan hanya melayani pembelian tiket via agen

CB: Kursi kernet di dekat pintu kiri Kursi

CD: Kursi yang ada di tengah, di antara kursi kernet (CB) dan kursi pengemudi

Ceng Ceng Po : meledek saingan yang kalah; abal-abal atau cupu

Checker: petugas yang memeriksa jumlah penumpang; kontrol

Cilok: Penumpang jarak dekat atau penumpang tidak resmi; Cilokan

Dalban: Semacam makian, artinya bocor halus

Dimassa: Terkena serangan masyarakat, seperti dilempari batu, dll.

Exe: Executive, kelas layanan dalam bis yang ditandai dengan, antara lain, fasilitas tempat duduk 2-2

Extended Tail: Menambah beberapa cm overhang belakang, Sehingga terlihat lebih panjang

Foot Rest: Sandaran kaki

Feeder: Kendaraan/angkutan yang digunakan untuk mengantar atau menjemput penumpang;Shuttle

Gasik: Cepat sampai tujuan

Gondeli: Membebani, hampir sama dengan nyurung

Gunting: Menagih uang pada sewa (penumpang)

Handle Grip: Pegangan untuk tangan yang terpasang di langit-langit bis

HD: Sebutan untuk bis beratap tinggi, biasanya karoseri AP; HighDeck

Jackpot: Bahasa halus untuk mabuk darat; Muntah

Jam e mepet: waktu yang ditempuh bis tinggal sedikit

Jam e entek: bis yang kehabisan jam

Jatah solar: keputusan perusahaan menjatah bahan bakar solar untuk rit/perjalanan bis

Jilat Sapi: Mepet dengan kendaraan yang didepannya; stik tipis

Kacang Atom: Penumpang anak sekolahan

Kacang Ijo: Penumpang tentara

Kandang Macan: Tempat tidur sopir di dalam bis, letaknya paling belakang

Kebanan: Ban kempes, pecah ban; gangguan pada ban; ngeban

Kernet: pembantu sopir, awak bis yang bertugas mengawal jalannya kendaraan di sisi kiri, mencari penumpang, menaikkan dan membantu menurunkan barang bawaan, dst.; Kenek

Kewok: Kena salip

Kir: Masa uji kelayakan kendaran

Kiri Prei: Kiri kosong tidak ada rintangan; nyalip dari kiri

KL: kartu langganan

Klaim: Hukuman denda terhadap kru, biasanya potong premi.

Klok: Terdapat kerusakan pada bus di bagian mesin sehingga harus turun mesin, Mesin mati total; Mesin Klok

Kolor Ijo: Penumpang polisi

Kondektur: Awak bis yang bertugas menarik karcis.

Kontrol: Petugas dari pihak perusahaan otobis yang mengawasi kinerja bis di tengah perjalanan, mencakup penumpang, jumlah tiket/karcis berbanding dengan jumlah penumpang, dll.

Koridor: Gang di antara kursi; Gangway

KPR: Terminal Kp. Rambutan

KPS: Kartu pengawasan, semacam izin trayek

Kres: Diambil dari kata Cross Bersimpangan, bersilangan atau berpapasan dengan bus (atau kendaraan lain) dari arah berlawanan. Kadang digunakan juga untuk memberitahu adanya kendaraan lain dari arah berlawanan ketika akan menyalip.

Kresek: Tas plastik yang biasanya disediakan di handle grip langit-langit bis bumel untuk mengantisipasi penumpang yang mabuk dan muntah di dalam kabin Kursi

Kursi Rata: Semua kursi terisi penumpang; Rata Kursi; Rata Bangku

Laka: Kecelakaan

Lampu Mayang: Lampu hiasan yang biasanya ada di bagian atas bis

Langsir: Aktivitas memarkirkan atau mempersiapkan bis ke jalur pemberangkatan untuk dikendarai oleh awaknya

Legrest: penyangga betis yang berada di bawah jok, dikendalikan dengan tuas

Limbung: Bergoyang kiri-kanan, tidak seimbang, biasanya pada body highdeck

Livery: Model dan warna cat pada bis

Lob/Lop: Istilah para Driver pada kondisi jalan menurun Driver tidak menyentuh/menggunakan rem. Tapi biasanya Driver tersebut memang sudah hapal/mengenal situasi dan kondisi jalan tersebut. Bisa juga istilah untuk kondisi menyalip, seperti bola tanggung/ngeblong, dimana menyalip dengan agak memaksa kendaraan dari depan untuk mengalah

Los Solar: Keputusan perusahaan untuk tidak membatasi jumlah liter solar yang digunakan dalam operasional bis;

Manten Kawak: Penumpang bapak-ibu yang sudah tua

Mandoran: Petugas dari po yang berada di terminal tertentu.Biasanya mengawai timer yang ditempuh bus,mencarikan penumpang

Meteran: Penumpang jarak dekat, penumpang jarak pendek, juga dipakai untuk menyebut bis AKDP bagi kru awak bis AKAP

Miring: Penumpang melebihi kapasitas kursi

Molor: Bus berjalan perlahan walaupun kondisi lalu lintas lancar

Nanduk: Penumpang melimpah, penghasilan berlebih

Netral: Suka menetralkan perseneling bis dalam kecepatan tinggi untuk mengurangi beban mesin sehingga dapat menghemat solar; Gigi 8

Ngampas: Ganti kampas rem

Ngeban: Mengganti ban yang bocor; Kebanan

Ngejim: Mesin jebol/macet

Ngeker (teropong): Diikuti dari jarak jauh gak ada niat mendahului

Ngelen: Berjalan pada trayek; Nge-line

Ngemel: Memberi tips untuk petugas dengan tujuan keuntungan tertentu

Ngempos: Mesin hilang daya; gas diinjak tetapi putaran mesin tidak naik; Masuk Angin

Ngeslah: Berjalan tidak sesuai jadwal. cara ini berakibat pada okupasi penumpang bis yang lain

Ngetem: Berhenti di suatu tempat (sebentar atau lama) untuk menunggu/mencari penumpang; Tem

Nyelah: Mengukur rentang (jarak dan waktu) antara bis depan dan belakang

Nyerep: Membawa kendaraan yang bukan pegangan atau batangannya sehari penuh

Nyodok: 1. Tidak ikut dalam antrian, langsung menyodok ke depan 2. Memaksa mendahului mobil di depannya (seperti ngeblong)

Nyurung: Terus-menerus membuntuti bis di depannya, umumnya terjadi pada bis bumel untuk memperebutkan penumpang

Odong-odong: bis yang sudah tua, bis tanpa ac

Overhang: Bagian bis yang menggantung dari roda depan sampai ujung depan bis, begitupun untuk overhang belakang, yang menggantung dari roda belakang sampai ujung belakang bis

Parkir: isyarat kenek untuk memberitahukan kepada pramudi bahwa ada kendaraan yangg berhenti/parkir di depannya

Parwis/parwisam: Bis pariwisata

Patas: Cepat terbatas, bis dicirikan dengan tidak berhenti di setiap terminal, tempat duduk kisaran 43, namun karcis ditarik di atas bis, bukan di agen.

Penumpang Batu: Kondisi dalam suatu trayek di mana mayoritas penumpangnya naik dari tujuan awal dan turun di tujuan akhir trayek tersebut

Perpal: Tidak jalan, berhenti dikarenakan terjadi kerusakan mesin, jam habis, tidak ada/kurang penumpang

PO: Perusahaan Otobus

Poin: Penumpang; Sewa

PP: Pergi-pulang

Prei: Ucapan atau petunjuk yang disampaikan (biasanya oleh kenek) untuk menyatakan bebas menyalip karena tidak ada kendaraan dari lawan arah dan aman; Pere

Premi: Pendapatan kru berdasarkan penghasilan bis dalam 1 pergi-pulang. Biasanya berupa jumlah dari total pendapatan kotor harian-klaim kru.

Proses Verbal: Pelanggaran tarif (karcis, coretan pada karcis, tidak dikarcis) yang terendus oleh kontrol dan dilaporkan ke pengurus PO untuk selanjutnya diberikan diklaim, khususnya kondektur.

Putar Kepala: Baru datang langsung jalan kembali

R: Penumpang gelap/tidak resmi (istilah bis malam); Cilokan; Sarkawi

Reclining Seat: Kursi bis yang sandarannya bisa direbahkan; Kursi Rebah

Rit: Jarak yang mesti ditempuh dalam suatu trayek

RM: Rumah Makan

Roaster: Pembagian jam (Shift). Pada umunya, Roaster dibagi menjadi 3, yaitu Roaster 1, Roaster 2, dan Roaster 3. Setiap Roaster terbagi menjadi 8 jam dalam satu hari. Roaster 1 = start pkl. 01.00 wib - 08.00 wib, Roaster 2 = pkl. 09.00 - 16.00 wib, dan Roaster 3 pkl. 17.00 - 24.00. Dan tentunya pembagian roaster ini biasanya terjadi pada PO PO yang memiliki armada ready 24 jam serta memiliki jam yang mepet

Rombongan:penumpang yang turun secara berjamaah/bersama-sama

RPM (Rotary per Minute): kecepatan putaran mesin dihitung berdasarkan banyaknya jumlah putaran dalam setiap menitnya

Sasis: kerangka kendaraan yang menjadi tumpuan bodi; chasis

SE: Super Executive, merupakan kelas layanan bis reguler yang dicirikan oleh, antara lain, tempat duduk konfigurasi 1-2, dipisahkan oleh koridor serta jarak antarkursi yang cukup longgar dan jok yang lebar

Selah: Jarak antara bis pada rute/trayek/tujuan yang sama

Selendang: Panggilan untuk model Setra

Seri Mumet: Seri muter/tidak tetap

Setoran Gantung: Kondisi setoran tidak mencukupi dan sisanya akan digabung dengan setoran esoknya

Sewa Batu: Situasi sewa yang tetap

Sewa Cair: Situasi sewa yang naik-turun

Sewa Miring: Bis dengan kondisi penumpang yang penuh sesak

Siter: Aktivitas sopir menyambangi istri simpanan

Siulan: Siulan kernet berarti kode kepada sopir untuk mengaba-aba adanya rintangan di sisi kiri, aba-aba untuk mengerem

Skep: Setarder brake, rem bantuan yang bekerja dengan cara menghentikan laju putaran mesin; dikendalikan melalui tongkat panel di sebelah kiri bawah kemudi (pada kendaraan-kendaraan buatan Jepang, seperti Hino, Nissan, Mitsubishi, dll.) yang biasanya juga dipakai untuk menjalankan kipas kaca (wiper).

Sopir engkel: Nyupir sendirian, tanpa ada sopir tengah (cadangan)

sopir pinggir: Sopir yang menjalankan bis sejak pertama kali berangkat

Sopir Tembak: Sopir panggilan, bukan sopir pasti alias bukan sopir bis armada tertentu

sopir tengah: Sopir yang mengemudikan bis di tengah perjalanan, menggantikan sopir pinggir, sopir pengganti perjalanan jarak jauh

SPJ: Surat Perintah Jalan, dikeluarkan oleh bagian operasional suatu perusahaan untuk diambil oleh kru yang bertugas, mencatat jumlah penumpang (sistem checker), jumlah rit (sistem setoran), dan waktu rit

Stik: Menyalip sekaligus merintis jalan bagi kendaraan yang ada di belakangnya

Storing: Mogok dan harus diderek; Ngeklok

Stut: Ngejos, banter, putar kepala

Suspensi: peredam kejut, tapi terkadang dimaksudkan Air Suspension

Tekor: Penghasilan kurang dari nilai setoran

Teler: Tendapat perintah bergeser ke kota lain

Temteman: Tempat/spot yang biasa dipakai untuk ngetem

Timer: Petugas yang mencatat bis yang lewat sebagai bukti narik trayek penuh atau putar balik, juga sebagai pedoman setoran (biasanya pada bis kota)

TO: Tidak Operasi

Tombok Solar: Biaya yang mesti dikeluarkan oleh awak bis untuk membiayai pembelian solar dalam rit karena beberapa alasan, sebab jalan macet, ngejoss, dll, sementara pihak perusahaan menerapkan keputusan "jatah solar"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar